Yayasan Taratak Nan Tuo

Yayasan Taratak Nan Tuo

MEWUJUDKAN MASA DEPAN CEMERLANG BAGI ANAK BINAAN

Pada tanggal 9 Maret 2024, Lembaga Pemasyarakatan Klas II (LPKA) Payakumbuh dan Yayasan Taratak Nan Tuo melakukan penandatanganan kerjasama strategis. Acara ini menandai awal dari kolaborasi yang diharapkan berpotensi mengubah hidup anak binaan di LPKA. Kerjasama ini merupakan wujud nyata dari komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan kualitas hidup anak binaan dan memberikan mereka kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Kepala LPKA, Sahduriman dan Ketua Yayasan Taratak Nan Tuo, Dr. Sri Setiawati, MA, menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anak binaan. Dr. Sri Setiawati berharap kerjasama ini membawa efek positif bagi masa depan anak binaan.

“Kami berkomitmen memberikan pelatihan keterampilan, ilmu akuntansi dasar, dan adab budi pekerti untuk melatih jiwa kewirausahaan. Kami juga akan memberikan modal usaha dan bimbingan hingga mandiri,” ujar Dr. Sri Setiawati.

Kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi anak binaan, antara lain:

  1. 1. Pengembangan keterampilan dan wirausaha untuk meningkatkan kemampuan hidup mandiri.
  2. 2. Peningkatan kesadaran akan adab budi pekerti untuk membentuk karakter yang baik.
  3. 3. Pembekalan ilmu akuntansi dasar untuk mempersiapkan mereka dalam mengelola keuangan.
  4. 4. Modal usaha dan bimbingan pasca-bebas untuk mendukung kesempatan kerja.
  5. 5. Meningkatkan kesempatan kerja dan kemandirian untuk membangun masa depan yang lebih baik.
  6.  

Sahduriman, Kepala LPKA, menyambut baik kerjasama ini. “Kerjasama ini akan membantu anak binaan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. Mereka adalah masa depan bangsa. Kami berharap kerjasama ini dapat membawa perubahan positif dan membantu menciptakan generasi yang lebih baik.”

Kerjasama ini akan diimplementasikan melalui beberapa program, antara lain:

  1. 1. Pelatihan keterampilan vokasional.
  2. 2. Pembekalan ilmu akuntansi dasar.
  3. 3. Pelatihan adab budi pekerti.
  4. 4. Pembekalan modal usaha.
  5. 5. Bimbingan pasca-bebas.
  6.  

Menurut Dr. (Cand.) William Maxey M.Sos, sebagai pengampu program yang juga pengurus Yayasan Taratak Nan Tuo bidang Hubungan Antar Lembaga Nasional dan International, program ini akan di laksanakan dalam beberapa tahapan, antara lain :

  1. Pengumpulan data di LPKA mengenai resiliensi (ketangguhan) Anak Binaan yang belum mengikuti program peralihan TnT.
  2. Anak-anak sekolah tingkat SMP/SMA di Sumbar yang tidak berkonflik dengan Hukum diberikan asesmen resiliensi guna perbandingan ketangguhan anak yang berkonflik dan tidak berkonflik dengan hukum.

Setelah proses resiliensi selesai dilaksanakan, maka akan di lanjutkan dengan program pendampingan dan monitoring anak pasca bebas dari LPKA. Dimana dalam program pendampingan dan monitoring ini nantinya akan melibatkan mantan Anak Binaan, keluarga mantan Anak Binaan, pihak Bapas, dan juga tokoh masyarakat.

Kerjasama LPKA dan Yayasan Taratak Nan Tuo diharapkan menjadi contoh baik dari kolaborasi yang peduli terhadap masa depan anak bangsa. Semoga kerjasama ini membawa perubahan positif dan membantu menciptakan generasi yang lebih baik. Kerjasama ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi lembaga lain untuk mengembangkan program serupa.